Produksi Kelapa Sawit Masih Rendah, Hanya 2 – 3 Ton Tahun

BERITA RAKYAT ACEH | Banda Aceh –Produktivitas kelapa sawit di Indonesia masih rendah dimana hanya mampu menghasilkan 2- 3 ton tahun.

Sedangkan untuk satu tandan juga sangat bervariasi ada 5 sampai 20 kg. Maka pengtingnya pelatihan untuk mengetahui seluk beluk bagi petani sawit.

Tugas pemerintah hanya mendorong dan memfasilitasi pengadaan pupuk apalagi saat ini barang tersebut sangat sulit. Dan petani bahkan membeli pupuk non subsidi diluar.

Mula Putra SE MSc dari Perwakilan Direktorat Jenderal Perkebunan yang juga ketua kelompok pemberdayaan dan kelembagaan kelapa sawit mengatakan ada enam hal sektor perkebunan kelapa sawit yang perlu diketahui mulai devisa sampai pendapatan.

Saat ini katanya ada 16 juta tenaga kerja yang bergerak di sektor kelapa sawit, namun belum bisa memberikan hasil maksimal terutama dari aspek penanaman.

Salah satu upaya mendorong petani sawit dengan empat upaya, perkebunan rakyat, pendidikan, beasiswa, penyuluhan dan pendampingan.

inilah upaya pemerintah dengan meningkatkan produksi, sehingga dapat menjadi ujung tombak bagi peserta pelatihan serta dapat memberikan ilmunya kepada yang lain.

Kita akan terus monitoring sehingga ilmu yang diperoleh tidak hanya berperan bagi diri sendiri tetapi bagi masyarakat.

simak cermati serap ilmu dengan baik, keseriusan mengikuti pelatihan dan terapkan dan menyebarluaskan bagi orang lain.

Sementara Dr. M. Apuk Ismane dan Ketua Tim
Kerja Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas Direktorat Jenderal Perkebunan mengatakan ke depan kita harus emantapkan sistem pertahanan melalui swasembada pangan dan ini program sratagis 2025 – 2029.

Kemudian juga untuk
mendukung program pangan bergizi sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo.

Tentunya dengan pengembangan SDM penyuluhan, pendidikan dan pelatihan sehingga petani sawit lebih mandiri untuk mendukung program peningkatan nasional.

Pembukaan acara dimulai dari sambutan Dr. Ir. Hariyadi, M.S., dari IPB Training. Ia mengatakan pelatihan ini yang ke empat dan masih ada tiga kegiatan lagi pada tahun ini di Aceh.

Ia menyebutkan berdasarkan
UU No 18 tahun 2004 tentang perkebunan salah satunya harus memiliki ilmu dan pengetahuan tentang kelapa sawit.

Pentingnya pemahaman menyeluruh dalam
tahapan budidaya sawit. Mulai dari persiapan lahan, pemilihan dan pembibitan, penanaman,
pemeliharaan tanaman, hingga pengendalian organisme pengganggu tanaman.

“Ada tiga kunci sukses dalam budidaya kelapa sawit, yakni pemilihan lokasi yang tepat, penggunaan
bibit unggul, dan pengelolaan serta pemeliharaan yang baik. Jika ketiganya dilakukan
dengan benar, hasil optimal bisa dicapai,” ujarnya.

Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Dinas Perkebunan Aceh Mukhlis SP secara resmi membuka pelatihan tersebut. Ia mengatakan sawit merupakan devisa negara paling besar. Kita sudah punya lahan dan harus dimanfaatkan dengan baik.

Pelatihan ini diikuti 86 peserta dari Aceh Tamiang dan Aceh Timur tentang teknis budidaya kelapa sawit angkatan VII, VIII dan XVI tahun 2025 di Provinsi Aceh, 4 sampai 8 Agustus.

Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan dan IPB Training bertujuan mengembangkan SDM tentang kelapa sawit, meningkatkan kapasitas petani. (imj)