BERITA RAKYAT ACEH | Banda Aceh –Aceh yang pernah mengalami konflik panjang selama 36 tahun, sangat relevan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, dan keadilan sosial.
Maka dari itu kata anggota DPR RI asal Dapil 1 Aceh ini dalam kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dan Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila yang di gelar di Kotel Madinatul Zahra, Lampeneurut, Aceh Besar, Senin (4/8/2025).
Anggota komisi Xlll DPR RI ini pun mengatakan melalui Pancasila, masyarakat Aceh harus membangun masa depan yang damai, adil, dan sejahtera tanpa meninggalkan identitas dan nilai-nilai lokalitas yang ada.
HT Ibrahim yang akrab di sapa Ampon Bram ini pun menjelaskan bahwa Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, sejalan dan erat dengan kehidupan religius masyarakat Aceh.
Negara tegas Ampon Bram menghormati dan mendukung kehidupan beragama, termasuk penerapan syariat Islam secara kultural dan legal di wilayah Aceh
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk itu HT Ibrahim menyampaikan dirinya sangat mendukung pembelajaran Pendidikan Pancasila dikembalikan ke sekolah, agar “Saya sangat mendukung Pelajaran Pendidikan moral Pancasila kembali diterapkan di sekolah-sekolah,” lanjut Pak Bram.
Menurut Ampon Bram, Pancasila memberikan ruang bagi masyarakat Aceh untuk berkontribusi secara aktif dalam kehidupan berbangsa.
“Semangat gotong royong dan musyawarah, nilai-nilai lokal Aceh seperti meusyawarah, meupakat, dan peumulia jamee semakin memperkuat semangat kebangsaan dan memperkaya khazanah kebudayaan Indonesia,” ujarnya.
Namun lanjut dia, saat ini kita sedang menghadapi tantangan yang sangat
berat dalam merawat Pancasila.
“Kita menghadapi ancaman disintegrasi, penyebaran ideologi yang bertentangan dengan semangat kebangsaan, hingga degradasi moral di tengah generasi
muda,” ujarnya.
“Nah, itu belum lagi pengaruh media sosial yang kadang justru memperuncing perbedaan di antara kita,” tambahnya.
Untuk saat ini dan kedepan kita membutuhkan sosok seperti relawan untuk mensyiarkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarkat. Mereka hadir di tengah masyarakat untuk memberikan edukasi, membantu sesama, dan memperkuat jalinan sosial yang harmonis.
Khususnya ujarnya, di daerah seperti Aceh, di mana nilai-nilai Islam, adat istiadat, dan kearifan lokal sangat kuat dan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Disini kita ingin memastikan bahwa Relawan Kebajikan Pancasila di Aceh bukan hanya kuat secara jumlah, tetapi juga kuat dalam pemahaman dan pengamalan Pancasila. Kita ingin membentuk agen-agen perdamaian dan penjaga keutuhan bangsa,yang bekerja dengan hati, dedikasi, dan semangat cinta tanah air.
“Pancasila memberikan ruang bagi masyarakat Aceh untuk berkontribusi secara aktif dalam kehidupan berbangsa.
Dengan semangat gotong royong dan musyawarah, nilai-nilai lokal Aceh seperti meusyawarah, mupakat, dan peumulia jamee semakin memperkuat semangat kebangsaan dan memperkaya khazanah kebudayaan Indonesia,” katanya.
Tampil sebagai pembicara pada acara tersebut Ketua Biro Hukum dan Organisasi BPIP Edi Subowo SH, MH DR. Usman Lamreung, MSi dan Radhiana SE, MM. [**]