Pembukaan Pelatihan Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit Provinsi Aceh

Mukhlis – Perlunya Pemetaan Jangan Tumpang Tindih

BERITA RAKYAT ACEH | Banda Aceh – Kepala Dinas Perkebunan Aceh yang diwakili
Kabid Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Mukhlis SP MA mengatakan pasca tsunami lahan kelapa sawit masih diperoleh tumpang tindih.

Kalau kita lihat sangat amburadul, ada yang tergerus dengan laut, sudah jadi payau, sertifikat hilang, dan ada yang berkonflik dengan HPH.

Inilah perlunya pemetaan sehingga akan.mengurangi berseberangan dengan pihak lain, ujar Mukhlis pada pembukaan pelatihan teknis pemetaan bagi petani kebun sawit angkatan I, II dan III di Banda Aceh selama empat hari, tanggal 5 – 8 Agustus 2025.

Maka soal pemetaaan menjadi sangat penting, jangan kita tanam tiba tiba masuk hutan lindung, tanah rakyat dan HPH.

Sebagaimana disampaikan Direktur IPB Training: Muhammad Sigit Susanto mengatakan kegiatan nasional ini dalam rangka pendapatan masyarakat dan mendorong kemandirian bangsa.

Pemetaan lahan adalah dasar dalam perencaaan yang efektif, manfaatnya tahu batas kebun. dapat membagi blok kebun sehingga kita bisa mengatasi konflik atau batas yang akurat dan legal serta berkelanjutan.

Selanjutnya sambutan dari Kepala BPPSDMP yang diwakilkan oleh Dr. M. Apuk Ismane, Ketua Team Kerja Bidang Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas Direktorat Jenderal Perkebunan mengatakan ke depan kita harus mantapkan sistem pertahanan melalui swasembada pangan dan ini program sratagis 2025 – 2029.

Kemudian juga untuk mendukung program pangan bergizi sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo.

Tentunya dengan pengembangan SDM penyuluhan, pendidikan dan pelatihan sehingga petani sawit lebih mandiri untuk mendukung program peningkatan nasional.

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Baginda Siagian mengatakan batas lahan, duplikasi lahan, menjadi aspek penting bagi petani terutama dalam pengembangan kelapa sawit.

Lahan sawit tidak boleh lagi divorestasi maka perlu dilakukan pemetaan secara maksimal, sehingga kedepan bisa meningkat.

Jadikan ini sebagai kemampuan bagi peserta bisa mentranformasi kepada orang lain, katanya.

Kegiatan ini merupakan Program kolaborasi BPDP, Direktorat Jenderal Perkebunan dan IPB Training serta diikuti peserta dari Aceh Tamiang, 60 orang dan Aceh Timur, 29 orang.

Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang dasar-dasar pemetaan lahan, meningkatkan pengetahuan tentang peralatan pemetaan lahan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam tracking lahan, pengolahan data dan penyajian peta sertameningkatkan keterampilan dalam pemetaan kebun.

Para pemateri diantaranya Ketua Tim Pelatihan dan Pendidikan Ibu BUTET HARTATI,SP, Prof. Dr. Ir. Baba Barus, M.Sc, La Ode Syamsul Iman, SP, M.Si, Dr. Wahyu Iskandar, S.Hut, M.Agr , Nina Widiana Darojati, SP, MSi, Reni Kusumo Tejo, SP, M.Si dan Dr. Dra. Khursatul Munibah, MSc.(imj)