PLN Aceh Silaturrahmi ke Kadin Iqbal Piyeung – Kita Saling Kolaborasi

BERITA RAKYAT ACEH | Banda Aceh – Pimpinan PLN Aceh dan staf bersilaturrahmi ke Kadin Aceh dalam rangka saling kolaborasi membangun kemitraan pelaku usaha yang ada wilayah Aceh.

General Manager (GM) PLN Aceh Mundakir bersama staf menjelaskan pihaknya terus membangun komunikasi dengan seluruh stake holder khususnya pelaku usaha di Aceh agar kelistrikan semakin bangkit.

PLN Aceh terus berupaya mengembangkan aliran listrik dan penguatan daya baik yang sudah ada maupun untuk penguatan listrik di daerah’, ujar Mundakir, dalam pertemuan itu, Selasa (2/9).

Yang paling baru, katanya dilakukan adalah di Aceh Barat Daya, Blang pidie sampai ke Tapaktuan sehingga nantinya tidak tergantung lagi dari unit layanan di Kota Fajar.. Sedangkan
dari Tapaktuan ke Subulussalam sedang pembebasan. Begitu juga di Arun, Aceh Utara.

PLN Aceh terus berupaya mengembangkan aliran listrik baik yang sudah ada maupun untuk penguatan listrik di seluruh daerah’, ujar Mundakir.

Sementara itu Jefri Manager Perencanaan PLN Aceh mengatakan seluruh kelistrikan di provinsi perlu diberdayakan agar tidak lagi yang gelap.

Ia menyebutkan sistem listrik di Aceh bahwa dari total 1,845,93 MW dan yang terpakai baru 588,16 MG. Jadi masih tersisa arus listrik di Aceh bahkan surplus

‘Maka kalau ada yang mengatakan listrik di Aceh kurang tidak benar. Bahkan saat ini PLN Aceh ekspor ke Sumatera Utara’, ungkap Jefri.

Ini belum lagi ditambah potensi energi panas bumi di Aceh masih tersisa 390 MW dan potensi energi air Aceh 3,619 MW, jelas Jefri. Bahkan rata rata pembangkit listrik kita masih memakai Batubara, 480 MW gas, 402 MW, Diesel 75 MW dan Air.

PLN ingin menciptakan suasana nyaman dengan mengusung tema ‘Wujudkan infrastruktur Energi Andal untuk investasi dan pertumbuhan ekonomi’

Ketua Kadin Aceh, Iqbal Piyeung meminta PLN tidak lagi meminggirkan pengusaha Aceh khususnya yang bernaung di Asosiasi Kelistrikan.

‘Mohon diprioritaskan pekerja Aceh karena mereka mampu mengerjakannya tidak lagi masuk dari luar’, tegas Iqbal.

Cas Mobil Listrik

Sementara PLN Aceh sudah menyiapkan 38 lokasi (empat milik swasta) pengecasan mobil listrik baik wilayah timur tengah dan barat.

‘Jadi tak masalah lagi bagi mobil listrik tempat pengecasan sudah tersedia’ paling lama setengah jam, kata Mundakir.

Salah seorang pengusaha lokal Aceh Lukman CM mengatakan potensi listrik masih belum masuk ke konstruksi rata pakai genset. Ini bagaimana pelayanannya termasuk juga potensi petani.

Iqbal Idris mengatakan potensi angin dari energi baru terbarukan ada sekitar 3,5 giga watt di Aceh.

GM Mundakir mengatakan ia masih mengkaji kembali persoalnnya dan siap turun melihat kendalanya. Bisa saja bagi pelaku usaha lokasi dan jarak yang jauh sehingga harus dievaluasi kembali, pungkas Mundakir..(imj)

harga jual Rp 1352 – Rp 1699/kwh