Pengprov POBSI Aceh Periode 2025 – 2029 Dilantik

BERITA RAKYAT ACEH | Banda Aceh – Pengurus Provinsi (Pengprov) POBSI Aceh periode 2025 – 2029 resmi dilantik Ketua PB POBSI Pusat, Minggu (9/11).

Pelantikan kepengurusan baru olahraga biliar itu diwakili Sekretaris Jenderal Achmad Fadil Nasution di Hotel Al Hanifi, Banda Aceh.

Ketua Pengprov POBSI Aceh, Muhammad Raji Firdana sebelum dilantik turut membacakan fakta integritas di depan Sekjen. ‘Saya secara sungguh sungguh, disiplin, profesional untuk mengemban amanah ini’, ujarnya.

Dalam sambutannya Raji mengatakan cabang olahraga biliar akan terus dikembangkan di Aceh, dengan membuat kejuaraan dan rencananya akan dibawa tryout ke luar negeri.

‘Olahraga biliar kini semakin diminati dan secara terus menerus long mard sehingga menjadi olahraga masyarakat umumnya’, ujarnya.

Ia menyebutkan pada bulan ini POBSI Aceh akan mengutus atlet terbaik mengikuti POPNAS di Jakarta.

Rencana lain katanya, anak anak usia 14 – 15 tahun dari Aceh akan dididik di Jakarta selama dua tahun nantinya mereka bisa ikut kejuaraan dimanapun dikirim dari POBSI Aceh.

Ketua KONI Aceh diwakili Ketua Bidang Binpres Bachtiar Hasan mengatakan, olahraga biliar Aceh dapat lebih berjaya lagi di masa hadapan.

Apalagi cabor biliar Aceh berhasil memperoleh 1 emas, 2 perak dan 2 perunggi pada PON XXI Aceh – Sumur tahun 2024.

Untuk mendidik atlet sebutnya perlu waktu 5 – 8 tahun baru bisa jadi dan berprestasi. Maka bagi seorang pelatih perlu kesabaran dalam membinanya.

Bachtiar menegaskan,
PON NTB/NTT 2028 hanya mempertandingkan 27 cabang olahraga, dan bagi Aceh akan kehilangan 32 cabang maka Aceh akan kehilangan 35 emas. Dengan demikian Aceh harus merebut 15 medali emas dan itu sudah masuk 10 besar Indonesia.

Kenapa dikurangi, kata Bachtiar karena pertandingan ini merujuk ke Asian games, olimpic games, sebunya lagi.

Ketua PB POBSI Pusat diwakili Sekjen Achmad Fadil Nasution mengatakan, salut dengan POBSI Aceh dengan menggelar lima kegiatan sekaligus diantaranya mulai pelatihan, praktek lapangan pelantikan, kejurda dan mengikuti kejurnas.

Kalau dilihat saat ini, kata Fadil olahraga biliar ini menjadi salah satu pemasukan PAD daerah. Misalnya minuman dan lapangan kena pajak PB 1. Maka perlu diperhitungkan cabor billiar agar semakin diminati masyarakat.

Biliar ini perlu terus dikembangkan karena cabang ini semakin banyak diminati warga terutama masih di kota kota besar.

Dan untuk mengikuti PON NTB/NTT cabang biliar tidak melalui KONI tetapi melalui tuan rumah, katanya.

Ketua Panitia, Nurmansyah Putra mengatakan kegiatan pelantikan ini disertai sebelumnya dengan pelatihan wasit dan pelatih selama empat hari.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh diwakili Ibu Safrita koordinator kegiatan mengatakan tugas dan amanah pengurus yang baru dilantik hendaknya tetap semangat. ‘Saya menyampaikan terima kasih kepada pengurus semoga dapat memberikan dedikasinya.

Khususnya kepada peserta pelatihan wasit dan pelatih dimana ilmu yang sudah didapat menjadi bekal di daerah masing masing. (imj)