Kolaborasi Lintas Profesi USK Gelar Simulasi “Disaster Day 2025” sebagai Implementasi Interprofessional Education (IPE)

BERITA RAKYAT ACEH I Banda Aceh – Kawasan Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK USK). Pada tanggal 9 November 2025, Fakultas Keperawatan (FKEP), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), dan Program Studi Kefarmasian Universitas Syiah Kuala menyelenggarakan kegiatan simulasi bencana sebagai bentuk penerapan konsep Interprofessional Education (IPE). Acara ini mengangkat tema “Banjir Bandang”, yang menggambarkan skenario realistis luapan air Sungai Alue Meunasah akibat hujan ekstrem, dengan tanggul jebol yang menyebabkan banjir bandang membawa lumpur dan material lainnya ke pemukiman warga, termasuk kawasan kampus FK USK.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 2022 dari FKEP, FK, FKG, dan Prodi Kefarmasian USK, dengan tujuan untuk memberikan edukasi dan simulasi penanganan bencana banjir sebagai bagian dari implementasi mata kuliah IPE berbasis komunitas dengan fokus pada pendidikan bencana. Kegiatan ini dibimbing dan didampingi oleh dosen dari Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala, termasuk Prof. Dr. Ns. Marlina, S.Kep., M.Kep., Sp.MB, serta sejumlah dosen senior lainnya.

Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Kedokteran USK, Dr. dr. Safrizal Rahman, M.Kes., Sp.OT, yang memberikan arahan penting tentang pentingnya kegiatan ini dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di lingkungan akademik. Pembukaan dimulai setelah pembacaan doa oleh Muhammad Sulthan Ihsan dan penyanyian lagu Indonesia Raya.

Fakultas Keperawatan (FKEP) dihadiri oleh Wakil Dekan Prof. Dr. Ns. Marlina, S.Kep., M.Kep., Sp.MB, bersama dengan sejumlah dosen yang menjadi fasilitator dalam memberikan arahan dan bimbingan langsung selama simulasi. Dosen-dosen tersebut antara lain Dr. Ns. Budi Satria, S.Kep., MNS; Ns. Nurhasanah, S.Kep., M.Kep; Ns. Nurul Hadi, S.Kep., M.Kep; Ns. Aida Fitri, S.Kep., M.Kep; Ns. Rachmalia, S.Kep., MNS; Ns. Irfanita Nurhidayah, S.Kep., M.Kep; dan Ns. Fikriyanti, S.Kep., MNS.

Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari mata kuliah Interprofessional Education (IPE) dengan fokus pada Community Based Disaster Education, di mana mahasiswa dari berbagai disiplin kesehatan berkolaborasi untuk menangani simulasi bencana banjir. Aktivitas utama meliputi pendirian posko di dataran tinggi, pelaksanaan triase korban dengan kategori 11 hitam, 6 merah, 16 kuning, 48 hijau, dan 6 korban hilang, serta penanganan evakuasi, koordinasi logistik, komunikasi dengan tim kebencanaan, dan edukasi mitigasi risiko. Simulasi ini menunjukkan integrasi pembelajaran interprofesional untuk membangun kapasitas mahasiswa sebagai tenaga kesehatan yang tangguh.

Acara juga dihadiri oleh perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Aceh (BNPB) bapak Fazli, S.KM., M.Si, yang memberikan dukungan dalam skenario pencarian korban hilang, di mana 6 korban terbawa arus, serta koordinasi darurat. Elemen lain seperti tim kebencanaan turut hadir untuk memperkaya realisme simulasi.

Acara berlangsung lancar mulai pukul 07.30 WIB hingga selesai, dengan mahasiswa bertindak sebagai tim medis tanggap darurat. Mereka menangani total 87 korban triase, merujuk 7 korban ke rumah sakit, dan melibatkan aspek sosial-psikologis melalui mahasiswa Psikologi yang mendampingi korban trauma. Peserta terlihat sangat antusias dalam mendengarkan materi serta sesi diskusi dan simulasi.

Acara ditutup dengan sesi evaluasi yang melibatkan mahasiswa dari berbagai fakultas, yaitu FKEP, FK, FKG, dan Prodi Kefarmasian, serta fasilitator. Dalam sesi ini, mereka membahas pelajaran dari simulasi, kekuatan kolaborasi, dan area perbaikan untuk kesiapsiagaan bencana di masa depan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama.

Harapannya, kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk membangun budaya sadar bencana di perguruan tinggi. Tidak hanya melatih keterampilan teknis medis dan interprofesional, tetapi juga menciptakan semangat kepedulian sosial, tanggung jawab, dan kolaborasi multidisiplin di antara mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan yang siap menghadapi berbagai bentuk bencana. Acara ini merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan penanganan bencana.(ril)