Besok Pra PORA Atletik Resmi Dibuka Pengprov Sediakan Bonus Bagi Yang Lampaui Limit PON

Ketua Pelatda KONI Aceh, Bachtiar Hasan (foto/Aldin NL/Waspada Aceh)

BERITA RAKYAT ACEH | Banda aceh – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Aceh, Minggu (23/11/2025) besok, secara resmi mulai menggelar Kualifikasi PORA atau Pra PORA Cabor Atletik, menuju Pekan Olahraga Aceh (PORA) 2026 di Calang Aceh Jaya.

Seleksi menuju PORA XV itu diikuti semua Pengcab Atletik di seluruh Aceh atau 23 Pengcab Kabuopaten/Kota yang melibatkan nyaris 500 orang atlet. Mereka akan berlomba di 20 nomor putra dan putri atau total 40 nomor. Nantinya hanya peringkat 1 s/d 7 masing masing nomor yang dinyatakan lolos menuju PORA Aceh Jaya Nopember 2026.

Dengan kata lain, hanya 280 atlet yang akan berlaga di PORA plus 40 atlet Aceh Jaya yang langsung masuk PORA dengan status wild card, sebagai tuan rumah. “Khusus untuk dua orang peraih medali emas PON ke-21 Aceh-Sumut yang lalu langsung masuk PORA XV, sedangkan peraih medali di bawah itu (perak dan perunggu) tetap harus ikut kualifikasi,” ujar Drs Bachtiar Hasan, Ketua Pengprov PASI Aceh.

Pada bagian lain, Bachtiar yang juga Wakil Ketua Umum (Waketum) II KONI Aceh itu menambahkan, kegiatan Pra PORA Cabor Atletik sebagian sudah dimulai pada Sabtu (22/11/2025) hari ini, mengingat waktu yang singkat. Hanya saja, secara resmi akan dibuka besok, dan akan dipertandingkan seluruh nomor lari.

Disebutkan, khusus untuk atlet yang berhasil melampaui limit PON, pihak Pengprov akan memberikan bonus dalam bentuk dana segar. Bonus itu akan diberikan dalam kesempatan pertama, sebagai bentuk apresiasi Pengprov kepada atlet atletik seluruh Aceh.

Kegiatan Pra PORA itu juga sebagai ajang evaluasi terhadap kinerja prestasi atlet, karena mereka yang lolos menuju PORA Aceh Jaya, juga menjadi kandidat untuk seleksi menuju Pra PON hingga PON 2028 di NTB/NTT. “Khusus atlet yang prestasi PORAnya melampaui limit PON atau mendekati limit PON, akan dipertimbangkan untuk pembinaan secara berkelanjutan, melalui Pelatda sentralisasi dan desentralisasi atau Pelatda secara mandiri, dengan pemantuan ketat secara berkala dengan variable yang sesuai regulasi KONI Aceh,” ujar Bachtiar.

Di sisi lain disebutkan, khusus untuk Pelatda yang dilakukan langsung oleh Pengprov, hanya diikuti secara terbatas dan dilatih oleh pelatih kompeten. “Sementara untuk Pelatda desentralisasi kita atur teknis lebih lanjut termasuk dengan pola laporan berkala. Untuk itu kita juga meminta kontribusi KONI Aceh dalam hal dukungan finansial,” tutup Bachtiar.

Sejauh ini, persiapan panitia telah dinyatakan final, karena sebagian nomor malah dipertandingkan, dengan pusat kegiatan di Komplek Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya Banda Aceh.