BERITA RAKYAT ACEH l Banda Aceh – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyatakan bahwa budaya minum kopi di Aceh telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakatnya. Kedai-kedai kopi di daerah ini selalu dipenuhi oleh berbagai kalangan, dari muda hingga tua, dan buka 24 jam, menciptakan suasana yang ramai dan akrab.
Kopi Aceh, terutama kopi Gayo, dikenal akan kualitasnya yang tinggi. Dengan sertifikasi Fair Trade dan sering menduduki peringkat teratas dalam cupping tests, kopi Gayo memperoleh skor rata-rata antara 86 hingga 90 poin, menunjukkan kualitas yang sangat dihargai di pasar global.
Di kedai-kedai kopi, variasi sajian seperti kopi susu, kopi sanger, dan kopi hitam menjadi pilihan favorit. Terutama kopi sanger, yang memiliki aroma lebih dominan berkat proses penyajian yang cermat, semakin menarik perhatian para penikmat kopi.
Sejak akhir abad ke-19, kopi telah menjadi elemen penting dalam budaya Aceh, bukan hanya sebagai tempat bersosialisasi, tetapi juga sebagai ruang ekonomi kecil yang mendukung transaksi jual beli. Disbudpar Aceh berkomitmen untuk terus mengembangkan budaya ini, menjadikan Aceh sebagai salah satu pusat kopi terkemuka di Indonesia.(*)