BERITA RAKYAT ACEH l Banda Aceh – Badan Pemenangan Aceh (BPA) menggelar peusijuek dan doa bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030, H. Muzakir Manaf (Mualem)-Fadhullah (Dek Fadh), hasil pilkada 27 November 2024 lalu.
Acara ini berlangsung di Sekretariat BPA H. Muzakir Manaf-Fadhullah kawasan Panggo, Banda Aceh, Minggu 19 Januari 2025 dan dihadiri segenap tim pemenangan, para ulama pendukung, relawan dan perwakilan partai politik koalisi/pendukung.
Ketua Umum BPA H. Kamaruddin Abu Bakar (Abu Razak) mengatakan, prosesi peusijuek dan doa bersama ini adalah salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan yang telah dicapai H. Muzakir Manaf dan Fadhullah sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Aceh terpilih.
Abu Razak juga menyampaikan permintaan dan harapan yang besar kepada pasangan ini, agar mendesak pemerintah pusat merealisasikan butir-butir MoU Damai Helsinki, antara Pemerintah RI dan GAM, yang belum selesai agar dapat dituntaskan.
“Kita tidak meminta lebih kepada pemerintah pusat, kita hanya minta direalisasikan apa saja yang telah tertuang dalam MOU antara RI dan GAM yang telah disepakati dulu,” ujar Abu Razak.
Selain itu, Abu Razak juga berharap, terpilihnya Muzakir Manaf dan Fadhullah, dapat menuntaskan kemiskinan di Aceh serta penegakan hukum syariat Islam yang merata di Aceh.
Sementara itu Mualem mengatakan komitmennya untuk merealisasikan apa saja visi dan misi yang telah disampaikan kepada masyarakat Aceh.
“Insya Allah kita akan sama-sama membangun Aceh, sesuai komitmen yang telah kita sampaikan. Terutama dalam menuntaskan kemiskinan di Aceh,” ucap Muzakir Manaf.
Mualem juga menyebut, jadwal pelantikan Gubenur-Wakil Gubernur Aceh akan dilaksanakan pada tanggal 7 hingga 10 Febuari 2025 oleh Menteri Dalam Negeri di Gedung DPRA, Banda Aceh.
“Insya Allah pelantikan akan dilaksankan pada tanggal 7 Februari 2025. Ada sekitar 18 provinsi akan dilantik di Istana Negara oleh Presiden. Dan pada tanggal 10 Februari 2025, Gubernur-Wakil Gubernur Provinsi Aceh dilantik oleh Mendagri di Gedung DPRA,” jelas Mualem.
Sebelumnya, prosesi adat peusijuek di buka dan di awali oleh Abi Arongan sebagai perwakilan ulama Aceh. Dilanjutkan Abati Seulimum sebagai perwakilan Tuha Peut Partai Aceh serta Abi Lampisang sebagai perwakilan Partai Politik Koalisi pendukung.
Selanjutnya ditutup dengan penyantunan anak yatim dan disabilitas Aceh.***