BERITA RAKYAT ACEH l Banda Aceh – Pemandangan memilukan terlihat di persimpangan lampu merah kawasan Simpang BPKP Lambhuk, Kota Banda Aceh. Seorang anak kecil, yang seharusnya sedang belajar dan menikmati masa kecilnya, justru terlihat menjajakan dagangan di tengah terik dan hiruk-pikuk lalu lintas.
Drs. Isa Alima, seorang Pemerhati Sosial Aceh sekaligus Ketua PBN Aceh, mengaku sangat prihatin melihat kenyataan ini. Ia menilai hal tersebut sebagai bentuk kelalaian bersama dalam menjaga hak-hak anak.
“Anak sekecil itu seharusnya berada di bangku sekolah, bukan di jalanan mengejar kendaraan. Ini bukan sekadar soal ekonomi, tapi soal masa depan mereka yang sedang kita abaikan,” tegas Isa Alima dengan nada kecewa.
Isa mendesak Pemerintah Aceh, khususnya Pemko Banda Aceh, melalui dinas terkait seperti Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan, untuk segera mengambil langkah konkret. Ia menekankan pentingnya penertiban dan pendampingan terhadap anak-anak yang terpaksa bekerja di jalan, sekaligus memberikan perhatian serius kepada keluarga mereka.
“Jangan biarkan jalan raya menjadi sekolah bagi anak-anak kita. Jika ini terus dibiarkan, maka kita sedang mencetak generasi yang kehilangan masa depannya sebelum sempat bermimpi,” ujarnya.
Isa Alima juga mengingatkan bahwa anak-anak adalah aset masa depan bangsa. Sudah sepatutnya semua pihak, termasuk masyarakat, ikut ambil bagian dalam melindungi dan mendukung tumbuh kembang mereka secara layak.
“Mari kita buka mata hati. Jangan tunggu sampai mereka menjadi korban selanjutnya dari kerasnya kehidupan kota,” pungkasnya penuh harap.