Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh Ir Cut Huzaimah Kelapa Sawit Terus Mengalami Kemajuan.

Pemateri Prof Suwardi

BERITA RAKYAT ACEH | Banda Aceh – Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh Ir Cut Huzaimah MP membuka

Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Angkatan XI, XII, XVIII dan XIX Tahun 2025 di Provinsi Aceh, Senin (8/9).

‘Saya melihat perkembangan sawit cukup bagus dan mengalami kemajuan’, ujar Cut Huzaimah.

Karena itu kata Huzaimah adanya pelatihan ini tentu sangat bermanfaat bagi peserta agar ilmu tentang kelapa sawit semakin bagus dan berkembang dengan baik

Kita perlu ilmu agar dengan usaha yang serius dari petani maka hasilnya pun bisa bangkit terutama mengurangi angka kemiskinan di Aceh, sebutnya lagi.

Pelatihan ini merupakan rangkaian dari beberapa angkatan yang telah dilakukan sebelumnya oleh BPDP, IPB Training di Aceh. Dan, pelatihan hari ini diikuti 111 petani sawit dari Aceh Timur dan Aceh Tamiang yang dibagi empat kelas berlangsung mulai 8 – 12 September 2025

Pada hari pertama menghadirkan pemateri Ir Azanuddin Kurnia dari Dinas Perkebunan Aceh dengan judul Regulasi dan Kebijakan (Areal Mineral). Ia menyebutkan dimana saat ini luas areal tutupan kelapa sawit Indonesia sebanyak 16,38 juta hektar. dan di Aceh hanya ada sekitar 500 ribu hektar.

Azanuddin menambahkan dulu ada 145 aturan atau regulasi terkait pupuk perkebunan kelapa sawit. Tetapi setelah Pemerintahan Presiden Prabowo semua dihapus dan hanya tinggal satu saja aturan.

Kemudian berdasar aspek legal lahan untuk usaha perkebunan ada yang merambah hutan lindung, namun mau tidak mau harus dilepas.

‘Mudah mudahan dengan satu aruran pupuk maka lahan bapak dan ibu aman semua’ jelas Azanuddin.

Tantangan produktifitas kebun rakyat rendah yakni rata rata satu hektar pendapatannya sekitar antara Rp 900 ribu sampai Rp 2 juta..

‘Inilah yang perlu kita tingkatkan bagaimana harga bisa meningkat dan sebaliknya usaha perkebunan kita juga harus bagus dengan pupuk, ujar Azanuddin.

Salah seorang petani sawit, Samsul yang berlokasi di Peunaron, Aceh Timur mengatakan kalau usaha kami tidak terdaftar di ISPO maka sawit kami akan sulit.

Azanuddin mengatakan itu betul maka lahan sawit petani sekarang wajib terdaftar di ISPO, katanya seraya menambahkan di Aceh dari 16 ribu pemilik yang bersertifikat baru sekitar 3,100 lebih.

Pemateri Sri Darmawan

Sementara pemateri lainnya, Sri Darmawan dengan meteri persiapan lahan mengatakan outline pertama syarat tumbuh tanaman kelapa sawit, identidikasi dan penyiapan lahan dari hutan.

Syarat tumbuh yakni tanaman sawit membutuhkan kondisi iklim untuk menghasilkan produktifitas yang tinggi.

Kelapa sawit akan berpengaruh terhadap kondisi hujan. Jika dalam 20 hari tidak ada hujan akan berpengaruh produktifitasnya. ‘Jadi satu pohon sawit itu membutuhkan 60 liter/hari, jelasnya.

Sedangkan di kelas lainnya oleh Prof Dr Ir Suwardi M.Agr sebagai Trainer dari IPB Training menyampaikan judul Persiapan Lahan dan kelas lainnya disampaikan Hariyadi dari IPB Training judul tentang persiapan lahan. (imj)