BERITA RAKYAT ACEH I Gayo Lues – Pemerintah Kabupaten Gayo Lues dan BNNK Gayo Lues melakukan kolaborasi guna meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program Grand Design Alternative Development (GDAD) dan program Gerekan Restorasi Ekonomi Kerakyatan (GERETEK).
Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kolaborasi tersebut dilakukan guna mengurangi kegiatan penanaman serta peredaran ganja di dataran tinggi Gayo tersebut. Para petani ganja akan terus di bina untuk melakukan penanaman kopi maupun komoditi lainnya.
Bupati Gayo Lues, Suhaidi menegaskan, sinergi antara Pemkab dan BNN tersebut guna menyelesaikan permasalahan yang ada di Kabupaten Gayo Lues.
“Saya yakin dan percaya, keberadaan GDAD di Kabupaten Gayo Lues cukup memberikan dampak positif bagi masyarakat kita yang selama ini menanam ganja, mereka telah beralih menanam kopi atau komoditi lainnya,” Ujar Bupati, di Aula Setdakab Gayo Lues. Selasa (07/10/2025).
Bupati menjelaskan, beberapa waktu lalu dirinya mengikuti pemusnahan barang bukti sabu, kokain dan 1.3 ton ganja di Mapolda Aceh dan 1,2 ton barang bukti ganja tersebut berasal dari Kabupaten Gayo Lues.
“Saya tidak bangga, masih ada program GDAD produknya masih seperti itu. Bayangkan kalau tidak ada GDAD, itu bisa sepuluh kali lipat ganja yang dihasilkan di Gayo Lues ini,” Lanjutnya.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Gayo Lues sepakat melakukan pengembangan kopi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan kopi tersebut dilakukan karena, ketersediaan lahan di Gayo Lues sudah sesuai dan masyarakat juga sudah mengerti cara penanaman kopi.
“Lebih kurang ada sekitar 35.000 hektar lahan yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Gayo Lues. Tentunya ini menjadi tanggungjawab Pemkab Gayo Lues dengan BNN, kedepan bersinergi bagaimana kita bisa menjadikan lahan tidur tadi menjadi kebun kopi semuanya,” Ujar Bupati.
Ia menambahkan, dengan melakukan pengembangan tersebut Kabupaten Gayo Lues bisa menjadi lebih sejahtera. Untuk itu, Bupati meminta mitra dan pengusaha untuk bisa bekerjasama untuk menerima hasil kopi yang akan ditanam masyarakat nantinya.
“Dengan adanya mitra kita, mudah-mudahan bisa membawa Gayo Lues ini menjadi lebih baik secara ekonomi,” Tutupnya.
Kepala BNNK Gayo Lues, Fauzul Iman mengatakan, program GDAD sudah memasuki tahap akhir. BNNK Gayo Lues telah melakukan berbagai upaya untuk program tersebut yaitu, pengembangan sosial dan budaya, meningkatkan keamanan dan ketertiban, melestarikan lingkungan hidup dan hutan, pengembangan ekonomi, meningkatkan ketahanan pangan serta pembangunan agrowisata.
“Saat ini data kelompok tani GDAD yang sudah ada, kita kolaborasikan dengan data kelompok tani yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Gayo Lues,” Ujarnya.