Komunikasi Darurat Terbuka, ORARI Aceh Jadi Pelapor Pertama dari Daerah Terdampak Banjir

BERITA RAKYAT ACEH I Banda Aceh – Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Daerah Aceh  terus melakukan upaya maksimal dalam memberikan data kondisi terkini terkait bencana banjir yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh. Beroperasi dari posko komunikasi yang berada di pusat perkantoran Gubernur Aceh, para anggota Satgas ORARI Daerah Aceh bekerja tanpa henti memastikan seluruh jalur komunikasi darurat tetap aktif dan akurat selama bencana berlangsung.

Salah satu capaian penting datang dari Posko ORARI Daerah Aceh yang berhasil membuka komunikasi pertama kali ke Kabupaten Aceh Tamiang melalui operator Ichsan (YB6CX). Informasi tersebut langsung diterima oleh Bupati Aceh Tamiang. Dalam keterangannya, Bupati Aceh Tamiang menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi mendalam kepada ORARI Aceh atas keberhasilan dalam menembus jalur komunikasi radio selama dua hari terakhir. Ia menegaskan bahwa informasi yang diterima melalui ORARI sangat membantu pemerintah daerah dalam memantau kondisi terbaru wilayah yang terisolasi akibat banjir.

Selain itu, laporan dari berbagai daerah juga berhasil diterima secara berkesinambungan. Dari Gayo Lues, Arlisman Yunus (YD6ANQ) dari ORARI Lokal Aceh Barat Daya yang melakukan ekspedisi menggunakan perangkat HF milik Kodim Blang Keujeren turut memberikan update kondisi. Disusul oleh laporan dari Kota Langsa melalui Nasrul Deddi Hakim (YD6APA), serta dari Aceh Utara oleh Samsul Bahri (YC6CSB) dan Adhar (YC6AAB) yang menggunakan radio pribadi untuk tetap terhubung dengan posko.

Ketua ORARI Daerah Aceh, T. Marzuki (YB6AK), menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dedikasi seluruh anggota yang bekerja tanpa kenal lelah sejak hari pertama bencana terjadi. Ia menegaskan bahwa peran komunikasi amatir radio terbukti sangat vital dalam situasi darurat, terutama ketika jaringan komunikasi konvensional terganggu.

Sementara itu, Koordinator Posko Komunikasi ORARI Daerah Aceh, Julizar (YC6BKO), mengatakan bahwa seluruh anggota Satgas ORARI Daerah Aceh terus menjaga komunikasi tanpa henti dari setiap wilayah yang masih memiliki akses radio HF. Informasi yang terkumpul kemudian disampaikan secara berkala ke pusat informasi Pemerintah Aceh sebagai bagian dari koordinasi respons bencana.

“Seluruh upaya ini dilakukan untuk memastikan pemerintah dan masyarakat mendapatkan informasi seakurat mungkin,” ujarnya.

Melalui kerja sama solid para anggota ORARI Daerah Aceh di lapangan, jalur komunikasi darurat tetap terjaga, memungkinkan respons kebencanaan dilakukan dengan lebih cepat dan tepat di tengah kondisi banjir besar yang melanda hampir seluruh wilayah Aceh.(jar)