Pameran Seniman Aceh Qurbani Akbar

BERITA RAKYAT ACEH l Banda Aceh – Gagasan di Balik Pameran Childhood Memories. Childhood Memories berangkat dari keinginan saya untuk menghidupkan kembali kenangan masa kecil yang sering kali sederhana, tetapi begitu berkesan dan membentuk siapa saya hari ini. Pameran ini penting karena menghadirkan momen refleksi tentang kebahagiaan yang murni, permainan tanpa beban, dan rasa ingin tahu yang besar—hal-hal yang sering hilang seiring bertambahnya usia.

Secara personal, ini menjadi karya yang sangat dekat dengan hati saya karena masa kecil adalah periode di mana saya pertama kali mengenal seni, baik melalui menggambar kartun di buku gambar maupun bermain di pantai Aceh yang begitu inspiratif. Selain itu, Childhood Memories menjadi sangat spesial karena ini adalah pameran internasional pertama saya. Saya ingin memperkenalkan cerita saya ke audiens global dan melihat bagaimana kenangan-kenangan masa kecil ini bisa menjadi jembatan budaya yang menghubungkan saya dengan orang-orang dari latar belakang berbeda.

Proses Baru dan Seru Saat Berkarya

Ada banyak pengalaman menarik dan kadang tak terduga selama proses berkarya untuk pameran ini:
1. Menggali Arsip Pribadi
Saya kembali ke album foto lama, mainan masa kecil, dan bahkan mendengar cerita dari keluarga tentang momen kecil yang hampir terlupakan. Proses ini membuat saya seperti “bertemu kembali” dengan versi kecil diri saya, yang lucu sekaligus emosional.

2. Eksperimen dengan Medium Baru
Untuk mengekspresikan memori masa kecil, saya mencoba medium yang lebih personal dan unik, seperti menambahkan tekstur yang menyerupai buku gambar anak-anak atau menambah beberapa style di luar kebiasaan saya membuat seni.

3. Menciptakan Simbolisme Baru
Simbol-simbol yang sering muncul, seperti bunga tropis, ombak, atau balon, saya transformasikan menjadi elemen visual yang sarat makna, menciptakan “kode nostalgia” yang bisa dirasakan audiens.

Baca Juga:  Mukim Lampuuk Aceh Besar Gelar MTQ Ramadhan 1446 H

4. Membangun Suasana melalui Warna dan Suara. Saya memilih palet warna pastel yang lembut, mendekati dunia anak-anak.

Koneksi dengan Teman-Teman hingga Bisa Pameran. Membangun koneksi adalah kunci untuk bisa berpartisipasi dalam pameran ini. Prosesnya dimulai dari hubungan dengan komunitas seni di Indonesia yang kemudian berkembang ke jaringan internasional.

1. Cerita Bermakna Membuka Pintu
Saat berbicara dengan seniman dan kurator, saya membagikan gagasan pameran ini sebagai cara untuk berbagi kenangan personal yang universal. Konsep Childhood Memories ternyata bisa diterima karena orang-orang di sana merasa relate dengan cerita saya.

2. Manfaatkan Media Sosial dan Jaringan
Saya memanfaatkan media sosial untuk memperlihatkan karya-karya saya dan menjalin komunikasi dengan komunitas seni di luar negeri. Lewat platform ini, saya bisa menemukan peluang dan menjalin hubungan dengan kurator yang akhirnya membantu merealisasikan pameran ini.

3. Tetap Tulus dan Proaktif
Ketulusan dalam berbagi cerita dan visi sangat membantu saya membangun kepercayaan. Selain itu, saya juga aktif bertanya, menawarkan kolaborasi, dan menunjukkan dedikasi pada karya saya.

Kiat-Kiat Penting:
• Kenali Audiens: Sesuaikan presentasi karya agar bisa diterima di konteks budaya tempat pameran berlangsung.
• Jangan Ragu Bertanya: Ajak seniman lokal berbincang untuk memahami ekosistem seni di sana.
• Berani Berinovasi: Pameran internasional sering membutuhkan daya tarik baru, jadi jangan takut mengeksplorasi ide di luar zona nyaman.

Pada akhirnya, keberhasilan ini bukan hanya soal karya seni, tetapi juga bagaimana saya bisa membangun cerita yang menghubungkan saya dengan orang lain.

Ruben, nama asli Qurbani Akbar, adalah seniman yang berasal dari Aceh dan saat ini stay di Jakarta dengan gaya visual yang khas. Kecintaannya pada seni dimulai sejak kecil, terinspirasi dari kartun dan lingkungan di mana dia di besarkan, dengan dukungan penuh dari orang tuanya.

Baca Juga:  Polresta Banda Aceh Gelar Simulasi Pengamanan Jalannya Pemilu 2024

Setelah lulus SMA, ia bertemu “Forest,” yang mengenalkannya pada street art. Ruben awalnya terlibat dalam tagging, namun kemudian beralih ke graffiti dan mural, yang menjadi passion-nya dalam public art saat ini.

Pada 2014, Ruben bergabung dengan kolektif seni Akarimaji yang fokus mendukung seni dan anak muda di Banda Aceh. Karyanya dipengaruhi oleh kecintaannya pada pantai, lingkungan dan laut, terlihat melalui simbol-simbol tropis yang membedakan karyanya.

Lokasi : @secretfreshgallery
Ronac Art Center, 424 Oritigas Ave. Greenhills, North San Juan. Philiphines, Manila

Tanggal : 12 January sampai 7 February 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *