Radio Amatir Hubungkan Posko Tanggap Darurat Aceh dengan Tim Ekspedisi Pemkab Abdya di Gayo Lues

BERITA RAKYAT ACEH I Banda Aceh –  Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Daerah Aceh bersama Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Provinsi Aceh resmi mendirikan Posko Dukungan Komunikasi Tanggap Darurat untuk menghadapi bencana banjir dan longsor Aceh Tahun 2025. Posko ini mulai beroperasi sejak Sabtu, 29 November 2025, dan berlokasi di area parkir Kantor Gubernur Aceh, Jalan Tgk. Daud Beureueh, Banda Aceh.(2/12/25)

Pendirian posko ini mendapat dukungan penuh dari ORARI Lokal (ORLOK) Banda Aceh dan ORLOK Aceh Besar. Operasional lapangan dipimpin oleh Koordinator Posko YC6BKO (Julizar), bersama Koordinator Lapangan YC6BPX (Nisfu Chandra Dirwata) dan YC6BIP (Didit Moh. Nur). Tim gabungan ini bekerja secara intensif untuk memastikan ketersediaan jalur komunikasi alternatif di tengah potensi gangguan telekomunikasi akibat cuaca ekstrem.

Pada hari ini, Selasa (2/12/2025), posko mencatat keberhasilan penting dengan terjalinnya komunikasi perdana melalui mode Single Side Band (SSB) di frekuensi 7.110 MHz. Komunikasi ini tersambung dengan YD6ANQ (Arlisman), anggota ORLOK Aceh Barat Daya yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Pemerintah Kabupaten Abdya. Tim tersebut berhasil menembus wilayah Gayo Lues melalui jalur Baba Rot menggunakan kendaraan double cabin, meski harus menghadapi medan berat dan kondisi cuaca yang masih tidak bersahabat.

“Komunikasi perdana ini menjadi bukti bahwa jaringan radio amatir masih menjadi andalan ketika sinyal telepon seluler dan internet terputus total di daerah terdampak,” ujar Julizar (YC6BKO), Koordinator Posko.

Meski demikian, proses komunikasi belum seluruhnya berjalan sempurna. Perangkat radio di posko masih menghadapi gangguan teknis dan sedang dikonfigurasi ulang agar dapat beroperasi optimal selama 24 jam pada masa tanggap darurat.

Posko didirikan sebagai langkah antisipatif menyusul prediksi BMKG mengenai potensi banjir bandang dan longsor pada puncak musim hujan Desember 2025–Januari 2026 di beberapa wilayah Aceh, seperti Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan.

Ketua ORARI Daerah Aceh, Kiki Oemar (YB6AK), menegaskan bahwa kesiapsiagaan komunikasi terus ditingkatkan melalui koordinasi seluruh ORLOK se-Aceh. “Jika ada daerah yang terisolir, radio amatir merupakan salah satu jalur komunikasi utama untuk menyampaikan informasi evakuasi, logistik, dan permintaan bantuan,” ujarnya.

Posko Dukungan Komunikasi Tanggap Darurat ini akan terus beroperasi hingga status siaga darurat bencana resmi dicabut oleh Pemerintah Provinsi Aceh. Masyarakat diminta tetap waspada dan segera melapor ke posko terdekat atau melalui frekuensi radio amatir apabila terjadi bencana di wilayah masing-masing.(ril)