BERITA RAKYAT ACEH l Aceh Selatan – Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) semakin proaktif menerapkan konsep bisnis yang berkelanjutan seperti sabun cuci piring yang digunakan untuk bahan pencuci agar membersihkan peralatan makan seperti piring, gelas, dan peralatan dapur lainnya.
Salah satunya Owner sabun cuci piring Irda Lihght, Irwan menceritakan awal mulai terjun di bisnis sabun cuci piring berawal dari seorang saudara yang menawarkan bahan cuci piring kepada dirinya.
Irwan berfikir bahwa bahan sabun cuci piring ini tentunya sangat bermanfaat karena bahan tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari di dapur. Sehingga ia pun mulai mempelajari bagaimana proses pembuatan sabun cuci piring tersebut.
Setelah 3 bulan pemakaian untuk kebutuhan keluarga pribadi, Irwan pun mulai berpikir bahwa sabun cuci piring tersebut bisa dijadikan bisnis karena bahan tersebut sangat dibutuhkan ibu rumah tangga.
“Setelah saya pakai selama 3 bulan, saya terpikir untuk bisa dibisniskan karena ini kebutuhan ibu rumah tangga, tidak mngkin tidak di pakai, kalau makanan lain mungkin sudah banyak, jadi saya bisniskan untuk orang yang kerja dirumah,” kata Irwan.
Pengolahan sabun cuci piring pun dilakukan di rumah, termasuk packing dan pemasangan label. Jadi masih dikerjakan secara manual sampai sekarang. Sehingga, Irwan pun terinovasi untuk membuat cetak, stiker, kemasan, serta membuat izin seperti BPOM dan SNI agar produknya Irda Lihght, sehingga bisa lebih luas untuk dipasarkan.
Selain melayani pesanan, sabun cair pencuci piring ini Irda Lihght, juga dijual di toko-toko dan Swalayan di Kota Banda Aceh, Kota Blang Pidie, Kota Subulussalam, hingga sampai ke luar Aceh seperti ke Medan.
Sehingga, Irwan pun harus memproduksi sabun cuci piring hingga 50 liter perminggunya. Dengan ukuran yang bervariasi seperti 500 gram, 5 liter hingga 10 liter.
Kini, Irwan berharap agar usahanya tersebut dapat menyaingi produk-produk besar lainnya, dengan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah yang dapat memberikan dukungan anggaran agar bisa melakukan produksi dengan menggunakan mesin. Sehingga produk sabun cuci piring tersebut bisa dijual dengan harga yang lebih murah.
“Jadi jika ada mesin kemasan yang kita buat insyaallah bisa menyaingi dengan harga seperti itu karena saya cek mesinnya masih terlalu mahal, dan ekonomi kecil ini belum bisa. Kemungkinan besar kita juga bisa bersaing, karena jika barang terlalu mahal masyarakat bisa beralih ke produk yang lebih murah,” ujarnya.(*)