Usman Lamreung – Mulai Muncul Figur Gubernur Aceh 2024

BERITA RAKYAT ACEH | Banda Aceh – Sejumlah figur calon gubernur Aceh 2024 mulai muncul. Kendati masih dua tahun lagi namun beberapa diantaranya mulai menyatakan ‘siap’ maju.

Dari sejumlah nama, tampak mulai akan mendeklarasikan adalah mantan wakil gubernur Aceh, Muhammad Nazar yang secara normatif mencoba membangun citra keberpihakannya terhadap pembangun di seluruh wilayah Aceh.

Mantan Wagub Aceh bersama Irwandi satu dekade lalu kini mulai memainkan ‘mesin’ partainya SIRA ia kini lagi menyusun srategi dan berharap selain kader muda juga pada pendukung lain, dengan tawaran- tawaran program yang konkrit dan visionerr bagi integrasi pembangunan di seluruh kawasan Aceh

Kalau perlu ujar Usman, dia (Nazar) mendeclare, itu yang akan saya lakukan jika saya jadi Gubernur Aceh 2024 Aceh, kenapa tidak? Itu baru elegan dan berkelas. kata Usman.

Selain Nazar, ada nama lain diantaranya Abdullah Puteh, Nasir Jamil, Muzakir Manaf, Sudirman atau Haji Uma, dan mantan Walikota Banda Aceh Aminullah Usman.

Diluar itu, merujuk hasil survey juga ada nama Tarmizi Karim, Yusuf A. Wahab atau Tu Sop, Muhammad Nazar, dan beberapa nama lainnya.

Merujuk pada beberapa survey elektabilitas kata dosen Unaya ini, Nasir Jamil tampak berada di puncak di susul nama Haji Uma, Muzakir Manaf, Tarmizi karim, dan Tu Sop yang masuk dalam lima besar dengan raihan elektabiltias tertinggi.

Formasi elektabilitas para kandidat ini tentu masih cair dan masih sangat terbuka mengalami pergeseran-pergeseran.

Diluar dinamika ini, tentu satu point penting yang perlu dicatat bahwa kandidasi gubernur Aceh ke depan dan hasil yang kita dapat dari pilkada 2024 sangat akan menentukan masa depan Aceh dalam lima tahun setelahnya.

Baca Juga:  Pj Gubernur Safrizal Instruksikan Pembenahan Showroom Dekranasda Aceh

Oleh karena itu dalam konteks ekspektasi Aceh menjadi lebih baik, maka kandidasi gubernur Aceh tidak bisa dilihat semata- mata dari angka- angka dan persentase elektabilitas belaka.

Harus kita pahami bahwa pilkada sebagai ajang kompetisi politik mengandung dua dimensi kepentingan, yaitu kepentingan calon gubernur dan pasangannya (wakil gubernur), dan kepentignan rakyat.

Bagi para calon perkara elektabilitas akan menjadi concern utama karena itulah batu loncatan mereka memenangkan kursi gubernur kepala daerah dalam pilkada 2024 nanti.

Namun di sisi rakyat pemilih juga punya kepentingan untuk mendapatkan pemimpin yang kompeten dan visoner yang bisa membawa perubahan bagi kehidupan mereka ke arah yang lebih.

“Nah, ini yang belum kita lihat ditunjukkan oleh sosok-sosok yang selama ini dijagokan akan muncul sebagai calon atau kandidat gubernur dan wakil gubernur Aceh pada pilkada Aceh 2024 mendatang,” tutur Usman..

“Jadi ini tantangan bagi siapapun calon gubernur Aceh yang akan berkontestasi pada pilkada 2024 mendatang,” kata Usman.

Untuk tak lagi semata mengandalkan politik pecitraan, tapi sudah harus tampil lebih elegan dan percaya diri.

Menurutnya bacalon perlu tampil dengan politik gagasan supaya semua rakyat Aceh dapat melihat dan menilai kapasitas intelektual anda untuk menjadi calon paling layak menjadi gubernur Aceh.

“Nah, saya rasa itu penting sehingga mampu membawa daerah ini (Aceh) lebih maju, lalu mampu mengerjar ketertinggalan dari daerah-daerah lain,” demikian kata Usman Lamreung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *